BMC VS LEAN CANVAS, mana yang lebih efektif digunakan?

Muhammad Fajar Shodiq
6 min readNov 11, 2022

--

Dalam berbisnis pastinya sebuah perusahaan memiliki strategi-strategi untuk mendapatkan profitnya sendiri. Kerap sekali sebuah perusahaan menggunakan bermacam-macam metode untuk bisnisnya.

Di startup-startup, juga tak luput dari hal tersebut, berbagai macam strategi untuk meraup pundi-pundi rupiah. Mereka biasanya menggunakan metode BMC atau Lean Canvas untuk mengidentifikasi masalah dari user, mengidentifikasi target pasar, mengidentifikasi sumber daya yang tersedia, mengidentifikasi partnership dan lain sebagainya.

Lantas apakah BMC dan Lean Canvas sebenarnya?

BMC atau singkatan dari Business Model Canvas merupakan sebuah strategi manajemen yang divisualisasikan dalam bentuk chart yang terdiri dari 9 elemen. Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana.

BMC juga dapat diartikan sebagai sebuah kerangka kerja yang membahas model bisnis disajikan dalam bentuk visual agar dapat dimengerti dan dipahami. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.

Konsep sederhana ini sebenarnya memudahkan perusahaan untuk menganalisa dan memperbaiki masalah mereka. Akan tetapi, Alexander kerap menggunakan contoh-contoh perusahaan besar dalam menjelaskan Business Model Canvas. Sehingga, model canvas Alexander dianggap tidak sesuai dengan perusahaan rintisan alias startup. Maka itu, konsep itu dimodifikasi ulang oleh Ash Maurya, yang akhirnya yang dikenal dengan konsep Lean Canvas.

  1. Business Model Canvas (BMC)
Business Model Canvas

BMC atau singkatan dari Business Model Canvas merupakan sebuah strategi manajemen yang divisualisasikan dalam bentuk chart yang terdiri dari 9 elemen. Model ini dapat digunakan oleh bermacam jenis kegiatan bisnis seperti bisnis konvensional, perusahaan besar, dan sebagainya, namun kurang cocok digunakan untuk perusahaan rintisan atau startup.

9 elemen atau komponen dari business model canvas :

1. Customer Segments

Elemen BMC yang digunakan untuk menentukan segment pelanggan atau golongan pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis anda.

Misalnya pada aplikasi Tokopedia mempunyai segmen pasar yaitu pria & wanita kisaran umur 12–45 th yang gemar belanja, kalangan yang tidak ingin ribet membeli sesuatu di toko offline dan pengguna yang mengincar promo dan belanja barang murah.

2. Value Propositions

Elemen BMC yang berisi keuggulan produk yang tidak dimiliki produk lain, apa saja value yang ngin ditawarkan kepada konsumen untuk menyelesaikan masalah user.

Misalnya, pada aplikasi Tokopedia mempunyai value propositions yakni Garansi tukar barang, loyalty program untuk customer, Pengiriman gratis dan uang kembali di luar event, tokopedia care, cs tokped fast respons dan tampilan home page yang simpel

3. Channels

Elemen yang digunakan sebagai penghubung untuk menyampaikan value propositions kepada customer segments. Channels juga bisa diartikan cara bagaimana kita dapat menjangkau customer. Elemen ini mencakup jalur distribusi hingga produk/fitur sampai ke pelanggan.

Misalnya, pada aplikasi tokopedia mempunyai channels yaitu iklan,pengguna tokped,bekerjasama dengan ovo dan gopay,top ads,Advertising website, mobile application dsb

4. Revenue Streams

Elemen yang paling vital, di mana organisasi memperoleh pendapatan dari pelanggan. Elemen ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan baku, produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Misalnya pada aplikasi tokopedia mempunyai revenue streams berupa Official store, penjualan produk, top ads (iklan produk, iklan toko dsb), layanan top up, bagi hasil dari mitra

5. Key Resources

Elemen BMC berisikan daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan untuk mewujudkan value proposition mereka. Semua jenis sumber daya, mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia, dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.

Misalnya pada aplikasi Tokopedia mempunyai Key Resource berupa Web desainer Profesional IT, Administrator, Website / Server, Domain name, Staff / Employ, Brand, dan Investor

6. Customer Relationships

Elemen di mana perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.

Misalnya pada aplikasi Tokopedia, customer relationship nya cross selling, respon dan pelayanan cepat, upgrading aplikasi, kemudahan pelanggan dalam berbelanja, pemberian kode promo atau promosi dan jaminan 100 % uang kembali jika barang tidak dikirim.

7. Key Activities

Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah menghasilkan value propositions

Misalnya pada aplikasi Tokopedia, mempunyai key activities yakni platform for sellers and resellers, data center operations management, memprioritaskan customer, meningkatkan kualitas manajemen, meningkatkan pembaharuan secara berkala terkait tampilan, sistem dll, menambahkan promo dan diskon produk” di website atau apk, mengiklankan di medsos atau website dan menawarkan produk dengan harga yang kompetitif.

8. Key Partners

Pihak-pihak yang dapat kita ajak kerjasama dalam sebuah bisnis.

Contohnya pada aplikasi Tokopedia mempunyai key partner yaitu Product Vendors, Brand terkenal, Online shop terpercaya, Layanan Ekspedisi, Supplier produk, Beragam metode pembayaran seperti dana, link aja, dsb dan Beberapa Bank

9. Cost Strucure

Elemen terakhir yang berisi rincian biaya yang harus kita keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition.

Contohnya di aplikasi Tokopedia adalah Online data storege, IT infrastructure, Pemasaran dan iklan, Research and Development cost, Pengembangan dan pemeliharaan sistem

2) Lean Canvas

LEAN CANVAS

Lean Canvas merupakan sebuah strategi manajemen yang divisualisasikan dalam bentuk chart yang terdiri dari 9 elemen. Model ini dapat digunakan oleh digunakan untuk perusahaan rintisan atau startup.

Lalu apa saja elemen atau komponen dari lean canvas tersebut?

Yuk kita cari tahu sama-sama apa saja komponen dari lean canvas!

9 elemen atau komponen dari Lean Canvas :

1. Problem

Berisi permasalahan yang tengah dihadapi user, startup harus bisa mengidentifikasi permaslahan tersebut.

2. Customer Segment

Berisi penentukan segment pelanggan atau golongan pelanggan mana yang akan menjadi target pasar dari startup tersebut.

3. Unique Value Proposition

Berisi hal-hal unik yang coba ditawarkan Startup kepada calon konsumen dan membuat startup standing out.

4. Solution

Berisi solusi berupa fitur atau produk setidaknya 3 untuk menyelesaikan permasalahan atau problem dari user.

5. Channels

Media pemasaran produk atau fitur dari startup tersebut, misalnya, melalui SEO, Blogs, website, Facebook Ads, iklan cetak, event, word of mouth, partnership, dan teman.

6. Revenue Stream

Berisi cara atau hal di mana startup dapat memperoleh pendapatan dari pelanggan. Elemen ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis

7. Cost Structure

Rincian biaya yang harus dikeluarkan startup untuk menunjang key activities dan menciptakan value propositions

8. Key Metrics

Berisi aktivitas-aktivitas mengenai performa startup yang bisa diukur.

9. Unfair Advantage

Berisi hal-hal yang dimiliki oleh startup itu, namun tidak ada di startup lain.

Setelah mengetahui komponen-komponen dari BMC dan Lean Canvas. Inilah perbedaan keduanya.

1) BMC cocok untuk new atau existing business sedangkan Lean Canvas cocok untuk startup.

2) Terdapat perbedaan komponen di model bisnis nya.

3) Pada Business Model Canvas (BMC) terdapat elemen atau komponen Key Partner sedangkan di Lean Canvas tidak ada, namun diganti dengan problem. Karena, pada dasarnya produk yang dibuat oleh Startup lebih fokus pada penyelesaian masalah dari user.

4) Pada Business Model Canvas (BMC) terdapat elemen atau komponen key activities, namun di Lean Canvas tidak ada komponen tersebut. Lantas diganti menjadi elemen solution. Karena startup lebih fokus untuk mengidentifikasi produk yang ingin dikembangkan atau solusi dari permasalahan user diatas.

5) Pada Business Model Canvas (BMC) terdapat komponen key resources, namun di lean canvas tidak ada elemen tersebut dan diganti menjadi elemen Key Metrics. Karena agar startup lebih mudah mengetahui metric-metric yang dibutuhkan dalam pengembangan produk.

6) Pada Business Model Canvas (BMC) terdapat komponen Customer Relationship namun di lean canvas tidak ada elemen itu dan diganti menjadi elemen Unfair Advantages. karena agar memudahkan startup mengetahui kelebihan atau keunikan dari produk yang dibuat.

setelah mengetahui perbedaan keduanya, lantas manakah yang lebih efektif? strategi yang digunakan semua tergantung kebutuhan atau jenis perusahaan masing-masing. jadi keduanya sama-sama efektif tergantung jenis bisnisnya.

Sekian artikel yang dapat saya sampaikan.

--

--

No responses yet